Navigation Menu

Mengejar Lumba-lumba di Teluk Kiluan

Dolpin atau lumba-lumba mahluk lucu yang menggemaskan, itulah yang kita fikirkan saat kita melihat atraksi lumba-lumba di taman impian jaya ancol. Mereka akan melompat ketika sang isntruktur memandu mereka untuk memasuki sebuah ring, kemudian diberi makan. Dolpin-dolpin ini telah dilatih dengan sedemikian rupa sehingga mereka dapat memberikan pertunjukan yang ciamik untuk kita para penontonnya. Lantas bagaiman lucunya melihat dolpin dari habitannya langsung di lautan lepas. 

Teluk kiluan memberikan pengalaman seru saat kita ingin melihat langsung segerombolan lumba-lumba yang sedang berenangan di lautan lepas. Rasa penasaran inilah yang menghantarkan saya menuju teluk kiluan. 

Perjalanan dari Jakarta menuju Teluk Kiluan lumayan jauh, kurang lebih sekitar 9 hingga 10 jam perjalanan dengan menggunakan mobil dan kapal laut. Teluk kiluan berada di daerah pesawaran Lampung Selatan. Biasanya wisatawan yang ingin keteluk kiluan akan singgah sejenak di pahawang, untuk snorkling, wisata air dan bermain di pantainya yang masih sangat terjaga.

Setelah puas explor pulau Pahawang kita akan melanjutkan perjalanan menuju Teluk Kiluan. Setibanya saya di Teluk Kiluan hari mulai gelap ,kami mulai bergegas memasuki Homestay yang telah kami sewa sebelumnya untuk istirahat dan bersih-bersih. suasanan malam hari di Teluk Kiluan cukup sepi, hanay terdengar suara jangkrik dan ombak yang saling bersahutan. 

Kami menikmati makan malam yang disediakan pemilik Homestay yang sebelumnya telah kami pesan. Untuk masalah makan kami memang sudah pesan terlebih dahulu, sepaket dengan homestay dan wisata dolpin esok pagi. Karna Teluk Kiluan cukup jauh dari kota sehingga disini tidak ada yang jual makanan, kecuali mie instan dan cemilan warung.

Selesai makan kami bercengkrama sambil bermain kartu, UNO menjadi barang penting yang selalu saya bawa ketika liburan ke pantai karna dengan permainan ini dapat mencairkan suasana dan membuat kita semakin akrab.

Malam semakin larut satu-persatu mulai memasuki kamar dan beristirahat karna esok kita harus bangun pagi untuk mengejar lumba-lumba di lautan lepas. Sekitar pukul 04.30 kita sudah mulai bangun dan bersiap. Cuci muka, sikat gigi kemudian sholat subuh, tidak perlu mandi karna setelah ini kita akan bermain di pantai. 

Masing-masing dari kita diberikan pelampung untuk keamanan. Setalah pelampung di pakai kami pun naik ke atas kapal Jukung yang mana kapal ini sangat kecil hanya menampung maksimal 3 orang.

Melihat kondisi kapal yang sangat kecil, nyali saya mulai menciut, apakah aman pergi ketengah laut menggunakan kapal yang begitu kecil. bagaimana jika di tengah laut mesin kapal mati atau kita di terjang ombak yang besar. Saya berfikir jika memang berbahaya tidak mungkin ada banyak orang yang ingin berkunjung ketampat ini dan tidak mungkin juga mereka berani untuk membuka trip kesini. Dengan segenap doa yang di lafalkan saya menguatkan hati untuk naik ke atas kapal.


Awal mula semua terasa menakutkan tapi lama-lama semua terasa menyenangkan, terutama saat kita benar-benar sudah berada di tengah lautan lepas dan tidak nampak bangunan ataupun tebing-tebing yang mengelilingi teluk.


Seketika terdengar teriakan salah satu teman saya yang berteriak "liat disana dolpin", nahkoda pun meningkatkan kecepatan mesin kapal jukung untuk lebih dekat dengan segerombolan lumba-lumba yang sedang berenang. Hal ini terjadi berulang-ulang, hingga tak terasa waktu telah menunjukan pukul 07.00 pagi, saatnya kami kembali.

Sebelum kembali ke Homestay kami mampir sejenak di pulau kelapa, untuk sarapan. Di pulau ini hanya menyediakan mie instan dan beberapa makanan ringan untuk menghilangkan rasa lapar. setelah sarapan kami menyempatkan diri untuk berfoto-foto dan sekedar bermain air menikmati jernihnya air di pantai pulau Kelapa.

Puas bermain kami pun kembali ke Homestay, dan menuju Laguna Gayo. Terkait keindahan Laguna Gayo akan saya ceritakan di lain kesempatan. 

1 CHATTING:

Batal Terbang Ke India Karna Salah Print E-Visa

Tiba di Bandara Indira Gandhi
 Bandara Indira Gandhi

MaMas Explore The World Day 1

Keberangkatan dari Bandara Soekarno Hatta menuju New Delhi gw sama Maya beda maskapai dan beda jam penerbangan. Gw penerbangan pagi dan Maya penerbangan Siang, kita sama-sama transit di Malaysia. Perlu kalian tau tidak ada penerbangan langsung ke New Delhi, kita harus transit di Malaysia atau Singapur. 

Sampai di Bandara Soekarno Hatta, gw langsung Cek in di konter, masalah pertama di pagi hari ini muncul. Pertama karna halaman paspor gw yang udah hampir habis, saat itu tersisa 1 halaman lagi, untungnya masih diijinkan untuk cek in. 

Setelah itu E-Visa gw bermasalah karna gak ada masa berakhirnya Visa tersebut. Cukup lama gw di konter cek in hanya untuk memastikan bahwa gw sudah memiliki Visa untuk berkunjung ke India. Gw gak paham salahnya gw dimana, karna ini juga pengalaman pertama gw ke India dan pengalaman pertama gw juga ke luar negeri yang mengharuskan pembuatan Visa. Selama ini gw hanya pergi ke negara-negara yang memang free Visa. So setelah beberapa lama di cek akhirnya gw diizinkan untuk terbang .

Masuk imigrasi semuanya aman terkendali, alhamdulilah tidak ada hambatan. Penerbangan menuju Malaysia pun lancar. Sampai di Malaysia gw langsung cari penerbangan lanjutan ke New Delhi. Buat kalian yang baru pertama kali naik pesawat yang transit gini, dan bingung caranya gimana nanti akan gw kasih tips dan triknya di lain kesempatan.

4 jam merupakan waktu yang cukup singkat untuk transit, karna di KLIA kita bisa cuci mata sambil menunggu waktu penerbangan berikutnya. 2 jam sebelum penerbangan gw udah menuju ke ruang tunggu dan ternyata pindah gate untung gw masih punya banyak waktu jadi gak perlu lari-lari karna takut ketinggalan pesawat.

Waktu Bording pun tiba, sebelum masuk pesawat menuju New Delhi tiket dan E-Visa kita di cek kembali. Di depan gw ada bule dia gak dibolehin masuk karna E-Visanya bermasalah, saat gw di cek ternyata gw pun gak bisa masuk, dan kesalahan kita sama salah print halaman Visa. 

Gw mulai panik karna yang print Visa gw itu Maya, gw juga enggk cek ulang langsung gw simpen aja ditas. gw coba tanya sama si bule halaman mana yang harusnya di print dan di tunjukan, dia juga bingung. Hampir semua penumpang udah mulai masuk pesawat, gw udah pasrah kalo seandainya gw batal terbang. gw coba cari-cari sendiri di webnya dan finaly ketemu juga tuh halaman yang di maksud, langsung aja gw screenshoot dan gw tunjukin ke petugas maskapainya, gw pun diizinkan untuk masuk pesawat dan terbang menuju New Delhi. 

ini Halam Visa yang seharusnya di print

Penerbangan 5 jam dari Kuala lumpur menuju New Delhi yang sangat melelahkan dan membosankan, gw habiskan untuk tidur karna kondisi badan yang masih kurang sehat juga. 
Sampai di Bandara New Delhi gw duduk-duduk diruang tunggu sambil menantikan kedatangan Maya. 2 jam pertama gw masih santai menunggu, 4 jam kemudian gw mulai resah karna wajah yang gw tunggu belum juga terlihat.  Fikiran-fikiran negatif mulau bermuncul, sampai gw berfikir jangan-jangan dia enggk diijinkan untuk terbang karna  Visa yang bermasalah. Betapa menyesalnya gw saat itu karna enggak beli paket data dulu dan enggak megang uang Rupee sama sekali, semua Maya yang pegang. akhirnya gw  putuskan untuk menuju imigrasi dan nunggu dia di luar bandara.

Imigrasi india tidak terlalu sulit, dan tidak banyak pertanyaan yang di ajukan, beda sekali dengan imigrasi di Singapur maupun di Malaysia. Selesai imigrasi langsung menuju tampat pengambilan bagasi. Oh ya ditempat pengambilan bagasi ini kalian bisa menemukan wifi gratis,  untuk ID dan Paswordnya bisa kalian minta di pusat informasi ya.  Setelah beberapa saat akhirnya Maya muncul juga, kita langsung ambil bagasi dan memesan taksi dari bandara menuju hotel di New Delhi. Dari sini petualangan kita dimulai.

0 CHATTING: