Navigation Menu

OPPO F3 PLUS PRODUK GAGAL


Berbicara soal perkembangan teknologi masa kini, tidak lepas dari penggunaan smartphone dalam kehidupan sehari-hari. kita menginginkan smartphone dengan kualitas terbaik.

Para produsen smartphone berlomba-lomba menciptakan smartphone terbaik dari waktu ke waktu, dari segi performa, kapasitas ram, kamera yang ciamik hasilnya dll. Hal itu mengakibatkan persaingan yang cukup ketat antar brand-brand ternama smartphone.

Jika kita memutar waktu kebeberapa tahun lalu sekitar tahun 2011, Nokia dan Samsung masih merajai pasar. tidak lama kemudian datang Blackberry yang menyuguhkan hal baru, dengan aplikasi BBM (Blackberry Messenger). Meskipun BB sudah ada sejak lama tapi tidak semua orang mampu membelinya dikarnakan harga yang ditawarkan pada saat itu terlalu tinggi. Dan masih banyak brand-brand Hp yang bermunculan kemudian hilang.

Pasar smartphone di Indonesia saat ini dikuasai oleh smartphone berbasis Android dan IOS milik Iphon. Oppo salah satu merek smartphone yang sangat di gandrungi. selain karna memiliki berbagai macam kecanggihan Oppo juga membandrol harga yang cukup terjangkau.  

Hampir setiap tahunnya Oppo mengeluarkan prodak baru dengan fitur-fitur yang lebih canggih. Salah satu prodak yang dikeluarkan Oppo adalah seri F3 Plus. Saat itu di bandrol dengan harga Rp.6.000.000an. Harga yang cukup fantastis memang tapi sangat sebanding dengan fitur-fitur yang ditawarkan. 

Pada awalnya saya sangat bangga memiliki smartphone sekeren ini, tapi tidak lama kemudian Oppo mengeluarkan prodak baru yakni Oppo seri F5 dengan harga lebih murah namun kwalitas dan fitur yang ditawarkan lebih baik. Peraaan kesal dan kecewa saya rasakan saat itu. Seandainya saya lebih bersabar beberapa bulan saja.

Banyak yang bilang Oppo f3 plus adalah produk gagal, sehingga kemunculannya cepat digantikan dengan seri F5, dan sudah tidak di produksi kembali. apakah memang seperti itu ? saya tidak tau kebenarannya sampai saat ini. 

Yang saya tau dan saya alami, smartphone Oppo F3 Plus yang saya miliki sejak Maret 2017 sampai saat ini April 2019 masih berfungsi dengan baik. Dari segi performa masih sangat bagus, Baterai bisa bertahan seharian jika hanya digunakan sesekali, atau sekiar 6 jam jika digunakan secara terus menerus. kabel charger dan headset masih berfungsi dengan baik belum pernah diganti.  

Jika saya ditanya apakah menyesal membeli Oppo F3 plus, jawabannya tidak sama sekali. 

Semoga review kali ini bermanfaat, think smart dalam memilih smartphone yang akan menemani kamu.

Salam pintar......


0 CHATTING:

1.000.000 bisa ke THAILAND, masa sih ?


Hampir semua orang berfikir bahwa liburan keluar negeri itu mahal, sama gw juga dulu mikirnya gitu, tapi sejak gw kerja didunia travel gw jadi paham gimana caranya mengurangi budget yang gak perlu sehingga kita bisa liburan murah ala backpaker.

Beberapa waktu lalu gw akhirnya kesampean trip ke Bangkok dan Pattaya. Seperti judul diatas, saat gw ke Bangkok gw bawa uang hanya 1 juta atau sekitar 2000 bath untuk tinggal selama 3 hari 2 malam. ko bisa ? emang cukup ?, cukup kalo kita liburannya gak neko-neko. 

Budget 1 juta itu memang diluar tiket pesawat dan hotel. kalo secara keseluruhan habis sekitar Rp.3500.000. pengeluaran terbesar ada di tiket pesawat memang. Saat itu gw dapat tiket Jakarta - Bangkok - Jakarta Rp.1700.000, untuk hotel 400.000/malam. Karna gw berangkat kesana berdua sama temen jadi ada beberapa pengeluaran yang kita bagi dua. seperti biaya penginapan dan transportasi.

Untuk memangkas budget, selama trip di Bangkok gw usahakan menggunakan transportasi umum seperti Bis, Perahu, dan MRT. Karna jika menggunakan Taxi, Grab, Tuktuk (mode tranportasi khas Thailand mirip seperti Bajaj) apalagi sewa mobil akan memakan biaya yang cukup mahal. Budget transportai selama di Bangkok sekitar Rp.150.000 saja, dengan harga ini gw masih bisa nyobain serunya naik tuktuk dan taxsi.

Kemudian di Pattaya gw lebih milih untuk sewa motor seharga 300 bath atau sekitar Rp.150.000/24 jam dengan deposit 1000 bath. Selain lebih murah, dengan menggunakan motor waktu kita di Pattaya lebih effisen dan lebih banyak tempat-tempat wisata yang bisa kita jangkau. 

Harga makanan di Thailand cukup murah dengan porsi yang besar. 1 porsi bisa disantap untuk 2 orang, kecuali kalian biasa makan porsi besar. 1 porsi di hargai sekitar 50-100 bath. 

Bagi para muslim traveler sebaiknya cari informasi restaurant halal sebelum berangkat, karna ketika kita sudah sampai di Thailand cukup sulit mencarinya. Bukan karna tidak adanya restaurant halal melainkan sulitnya berkomunikasi dengan orang Thailand yang kebanyakan tidak paham bahasa inggris ditambah lagi tulisan yang terpampang disepanjang jalan bukan berbentuk abjad yang biasa kita baca melainkan huruf aksara Thailand. 

Jadi selama 3 hari gw lebih banyak beli makan di sevel dengan menu nasi dan telor dadar udang seharga 31 bath, untungnya gw selalu bawa popmie, sambal, saos dan boncabe tiap trip ke luar negeri, maka terselamatkanlah hidup gw selama disana.

Tempat-tempat wisata di Thailand kebanyakan gratis, tapi jika kalian berniat mengunjungi iconnya kota Bangkok seperti Grand Palace, Wat Pho dan Wat Arun maka kalian harus mengeluarkan biaya untuk tiket. Atau kalo kalian hanya sekedar ingin tau seperti gw kemarin, gak perlu keluar uang cukup foto-foto di pelatarannya saja. (karna gw kemungkinan balik lagi ke Thailand untuk pekerjaan dan pasti juga gw harus masuk ke tempat-tempat wisata  tersebut jadi gw memutuskan untuk gak masuk, sayang duit heheh).


Budha Laser Pattaya
Sisa uangnya gw pakai untuk beli bensin motor, ganti ban motor yang bocor (karna gw bingung gimana kasih tau abang tambal ban kalo bannya bocor, jadi langsung aja diganti) dan buat bayar uang tilang karna kita melanggar lalu lintas. Masih cukup untuk beli oleh-oleh juga loh meski gak banyak. 

Gimana 1 juta cukupkan untuk keliling Bangkok dan Pattaya? yuk segera rencanakan liburanmu untuk memberi reward terhadap diri sendiri atas usaha yang kita lakukan selama ini.

Jangan lupa tinggalkan jejak berupa komentar, salam maniak liburan

0 CHATTING: